Ketua DPR RI Puan Maharani berharap agar ada regenerasi untuk para pembatik supaya budaya lama Indonesia tidak terkikis zaman, usai mengunjungi galeri batik bersejarah Rumah Batik Hadi Priyanto di Banyumas, Jawa Tengah.
Di galeri batik Banyumasan tersebut, Puan meninjau proses pembatikan yang dilakukan para pembatik. Rumah Batik Hadi Priyanto sendiri merupakan salah satu batik yang punya banyak sejarah karena sudah berdiri sejak tahun 1957.
"Perlu diperhatikan regenerasi dari para pengrajin batik, agar karya budaya ini dapat terus dilestarikan," kata Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Puan pun mengaku terkesan dengan Rumah Batik Hadi Priyanto yang dikelola oleh generasi ketiga keturunan tersebut dan memiliki 30 pegawai, karena memiliki mesin pintal untuk membuat bahan kain batik dengan 3.600 benang.
Baca juga: Ketua DPR dorong regenerasi pembatik di Indonesia
Menurut dia, keunikan batik tiap daerah perlu diangkat reputasinya secara setara. Dengan begitu, seluruh keunikan batik di Indonesia bisa terkenal secara mendunia dengan bersamaan.
"Batik adalah ikon Indonesia, sudah menjadi warisan budaya tak benda UNESCO," tambahnya.
Setelah mengunjungi galeri batik, Puan pun melakukan safari kuliner di daerah Banyumas dengan mengunjungi sejumlah titik, seperti RM Simpang Tiga yang sudah berdiri sejak tahun 1968 dan mengunjungi kampung durian di Kecamatan Kemranjen.
"Hasil kekayaan alam kita apabila dibudidayakan dengan baik, tidak kalah dengan durian-durian dari luar negeri," ujar Puan.
Baca juga: Momen putra Prabowo akrab dengan Puan Maharani saat jeda iklan debat
Di galeri batik Banyumasan tersebut, Puan meninjau proses pembatikan yang dilakukan para pembatik. Rumah Batik Hadi Priyanto sendiri merupakan salah satu batik yang punya banyak sejarah karena sudah berdiri sejak tahun 1957.
"Perlu diperhatikan regenerasi dari para pengrajin batik, agar karya budaya ini dapat terus dilestarikan," kata Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Puan pun mengaku terkesan dengan Rumah Batik Hadi Priyanto yang dikelola oleh generasi ketiga keturunan tersebut dan memiliki 30 pegawai, karena memiliki mesin pintal untuk membuat bahan kain batik dengan 3.600 benang.
Baca juga: Ketua DPR dorong regenerasi pembatik di Indonesia
Menurut dia, keunikan batik tiap daerah perlu diangkat reputasinya secara setara. Dengan begitu, seluruh keunikan batik di Indonesia bisa terkenal secara mendunia dengan bersamaan.
"Batik adalah ikon Indonesia, sudah menjadi warisan budaya tak benda UNESCO," tambahnya.
Setelah mengunjungi galeri batik, Puan pun melakukan safari kuliner di daerah Banyumas dengan mengunjungi sejumlah titik, seperti RM Simpang Tiga yang sudah berdiri sejak tahun 1968 dan mengunjungi kampung durian di Kecamatan Kemranjen.
"Hasil kekayaan alam kita apabila dibudidayakan dengan baik, tidak kalah dengan durian-durian dari luar negeri," ujar Puan.
Baca juga: Momen putra Prabowo akrab dengan Puan Maharani saat jeda iklan debat
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024